BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI
Bladder trining adalah latihan yang dilakukan untuk
mengembalikan tonus otot kandung kemih agar fungsinya kembali normal.
B. TUJUAN
1.
Melatih klien untuk
melakukan BAK secara mandiri.
2.
Mempersiapkan pelepasan
kateter yang sudah terpasang lama.
3.
Mengembalikan tonus otot
dari kandung kemih yang sementara waktu tidak ada karena pemasangan kateter.
C. INDIKASI
Dilakukan pada :
1.
Klien yang dilakukan
pemasangan kateter cukup lama.
2.
Klien yang akan di lakukan
pelepasan dower kateter.
3.
Klien yang mengalami
inkontensia retentio urinea
4.
Klien post operasi.
D. KONTRAINDIKASI
Tidak ada.
E. HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
Pastikan kebutuhan
untuk bladder training
F. PROSEDUR KERJA
v Persiapan pasien
Sampaikan salam
(Lihat SOP Komunikasi Terapeutik)
v Jelaskan tujuan
dan prosedur yang akan dilakukan
v Persiapan alat:
Catatan perawat
Klem
v Persiapan
Lingkungan
Jaga privasi klien
dengan menutup pintu
Atur pencahayaan,
penerangan dan ruangan yang kondusif
v Pelaksanaan: ada 2
tingkat yaitu tingkat masih dalam kateter dan tingkat bebas catheter.
Tingkat masih dalam kateter:
Prosedur 1 jam:
·
Cuci tangan.
·
Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00 s.d. jam 19.00.
Setiap kali habis diberi minum ,catheter di
klem.
§ Kemudian setiap jam kandung kemih
dikosongkan mulai jam
08.00 s.d. jam 20.00 dengan cara klem catheter
dibuka.
·
Pada malam hari (setelah jam 20.00)
catheter dibuka (tidak diklem) dan klien boleh minum tanpa ketentuan
seperti pada siang
hari.
·
Prosedur
tersebut diulang untuk hari berikutnya
sampai program
tersebut berjalan lancar dan berhasil.
Prosedur 2 jam:
·
Cuci tangan.
·
Klien diberi minum setiap 2 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00 s.d. jam 19.00.
Setiap kali habis diberi minum, catheter di klem.
·
Kemudian setiap jam kandung kemih dikosongkan mulai jam 09.00 s.d jam 21.00 dengan
cara klem catheter dibuka.
·
Pada malam hari (setelah jam 20.00)
catheter dibuka (tidak diklem) dan klien boleh minum tanpa ketentuan
seperti pada siang
hari.
· Prosedur tersebut
diulang untuk hari berikutnya sampai program tersebut berjalan lancar dan
berhasil.
Tingkat
bebas catheter prosedur
ini dilaksanakan apabila prosedur 1 sudah berjalan lancar:
· Cuci tangan.
· Klien diberi minum setiap 1 jam
sebanyak 200 cc dari jam
07.00 s.d. jam
19.00, lalu kandung kemih dikosongkan.
· Kemudian catheter dilepas.
· Atur posisi yang
nyaman untuk klien, bantu klien untuk
konsentrasi BAK, kemudian lakukan
penekanan pada area kandung kemih dan lakukan pengosongan kandung
kemih setiap 2 jam dengan menggunakan urinal.
· Berikan minum
terakhir jam 19.00, selanjutnya klien tidak boleh diberi
minum sampai jam 07.00
pagi untuk menghindari klien
dari basahnya urine pada malam hari.
· Beritahu klien
bahwa pengosongan kandung
kemih selanjutnya dijadwalkan setiap 2 jam sekali,
apabila ada rangsangan BAK
sebelum 2 jam
klien diharuskan menahannya
· Buatlah sebuah jadwal
bagi pasien untuk
mencoba mengosongkan kandung kemih dengan menggunakan urinal.
v Alat-alat
dibereskan
v Akhiri interaksi
dengan mengucapkan salam
v Cuci tangan (Lihat
SOP Cuci Tangan)
v Dokumentasikan
hasil tindakan
DAFTAR PUSTAKA
Anne Griffin Perry, A.
Potter. 2005. Fundamental Keperawatan edisi 4. Jakarta : EGC
Brunner, Suddarth.
1998. Manual of nursing practice edisi 4. Jakarta : EGC
http://familydoctor.org/online/famdocen/home/seniors/common-older/798.html
Sepertinya program klemping sudah tidak dianjurkan lagi untuk program bladertraining terbaru... karena tidak smw kondisi pasien bisa diberikan sensasi...mohon evaluasi kalo saya ada salah..terimakasih
BalasHapusOBAT HERNIA HERBAL | PENGOBATAN HERNIA TANPA OPERASI
BalasHapusJUAL CELANA HERNIA MAGNETIK BUTTERFLY ANAK BAYI DAN DEWASA HARGA MURAH